Kemarin hari Rabu 13 April 2011, alhamdulillah saya berkesempatan datang kembali ke Majlis reboan di masjid Alatief Pasar raya setelah beberapa minggu absen. Suatu pengajian mingguan yang diadakan oleh mesjid tersebut setiap rabu pagi jam 10.30 wib sampai jam 12.00. Saya merasa beruntung mendapat pekerjaan sebagai sales yang memungkinkan saya datang ke tempat tsb pada saat jam kerja dan saya juga berkeyakinan bahwa atas tuntunan Allah swt jualah saya ringan melangkahkan kaki ke sana.
Ketika tiba di sana saya agak bertanya tanya dalam hati kok tumben lebih ramai jamaah nya dibanding dengn pengajian yg saya ikuti seblumnya.. mayoritas ibu2. dan saat itu saya belum tau siapa dan apa tema pengajian kali ini.. dan memang saya juga tidak memaksakan harus tahu karena saya pikir siapapun narasumbernya dan apapun temanya tidaklah penting dibandingkan dengan isi dari ceramah yg disampaikan karena pastinya itu yang akan menambah ilmu kita bukan ?
Ada satu hal yang cukup menarik saya amati adalah keberhasilan pengurus Masjid Alatief mengadakan acara ini dengan antusiasme jamaah yang banyak dan dari berbagai kalangan walaupun kalau saya lihat dari penampilan para ibu2 jamaahnya sepertinya termasuk kalangan berada dan mungkin bisa jadi sebagai strategy pemasaran juga dmana setelah mengikuti pengajian mereka para jamaah yg notabene 80% adalah wanita bisa belanja di pasaraya blok M tersebut, sah sah saja. oh iya untuk yg belum tahu mesjid Alatief ini ada di lantai 5 Pasaraya Blok M jakarta, dan satu lagi yang bisa saya bilang suatu cara yg jitu dari Mesjid Alatief ini menggaet jamaah adalah dengan mengundang penceramah kondang yg sering kita lihat di Televisi. Alhamdulillah saya tertarik ke mengikuti pengajian ini bukan kepada penceramahnya yang kondang tapi lebih ke variatifnya tema yang disajikan dengan adanya pergantian penceramah dan tema setiap minggunya.
Ketika tiba waktunya sang penceramah memasuki ruangan, terjawab sudah mengapa kali ini jamaah nya lebih banyak jumlahnya dibanding dengan pengajian sebelumnya ternyata sosok yang muncul adalah sosok yang familiar yaitu mamah Dedeh, pantas hehehe... dan memang beliau adalah sosok yg khas saat ini dibanding penceramah lainnya yang juga sama kondangnya selain sebagai penceramah wanita yg paling dicari untuk tempat curhat (ingat istilah curhat dong maa.. hehehe) juga bahasan yg dikajipun temanya lebih ke hal2 yg sehari hari dihadapi oleh kita. dan yg lebih mengarah ke fikih.. begitupun tema yang di tausyiahkan kali ini.
Tausyiah beliau kali ini diberi judul Cemburu, kalau judul postingan saya ini memang saya tambah dengan menguras hati karena pas ingat judul lagu Vidi Aldiano hehehe nggak ada kaitannya dengan ceramah mamah.. kalau cemburu nya sih iya karena tema ini yang saya ingin share ke pembaca. Semoga tidak ada yang terlewatkan di catatan saya mengenai apa yang ditausyiahkan oleh mamah.. amin..
Dengan ciri khasnya yaitu ketegasan suaranya, mamah memulai bahasan dengan mengatakan bahwa cemburu adalah manusiawi sebagai fitrah dasar manusia yang tidak lepas dari rasa cemburu bahkan sejak jaman nabi pun sudah ada. Dan arti cemburu adalah perasaan yang timbul karena ketidaknyamanan hati. Dan cemburu itu ada yg dilarang dan ada yang dianjurkan dalam Islam..lho kok ? biasanya cemburu itu lebih berkonotasi negative bukan ? pertanyaan ini timbul di diri saya..
Kemudian mamah melanjutkan dengan beberapa kisah yang terjadi pada jaman nabi.. salah satunya adalah pada saat Jaman Nabi Ibrahim dmana pada saat Nabi Ibrahim belum dikarunia anak dari istrinya Siti sarah, Nabi diperintahkan oleh Allah untuk menikahi siti Hajar dan mendapat restu dari Siti Sarah namun pada saat Siti Hajar Hamil dan nabi Ibrahim mulai menunjukan kasih sayang yang lebih kepada Siti Hajar, maka timbulah rasa cemburu di diri Siti Sarah dan dia berupaya untuk membuat siti Hajar tidak cantik dengan cara memberikan make up kepada Siti Hajar (menurut mama inilah awal wanita senang bermake up) namun Nabi Ibrahim tidak berkurang kasih sayangnya kpd Siti Hajar, akhirnya Siti Sarah meminta Nabi Ibrahim untuk membawa Siti Hajar ke tempat lain (kisah lengkap mengenai ini bisa di baca dalam artikel Kisah25nabi di blog ini di kisah Nabi ismail).
Kemudian dalam Jaman nabi Yakub juga terdapat rasa cemburu dari kakak2 nabi Yusuf terhadap Nabi Yusuf yang mendapat kasih sayang lebih dari Nabi Yakub sehingga mereka membuang nabi Yusuf ke sumur.. (lihat kisah Nabi Yakub di artikel Kisah25nabi). Begitupun pada Jaman Nabi Adam dmana salah satu anaknya membunuh seorang adiknya karena rasa cemburu. Bahkan di jaman Nabi Muhammad saw juga dikisahkan Aisyah sempat terbakar rasa cemburu saat Nabi Muhammad kedatangan saudara iparnya (kakak Siti Khadijah) yang tutur kata maupun sikapnya mengingatkan beliau kepada Siti Khadijah yang telah meninggal dan diutarakan kepada Aisyah ra sehingga Asiyah ra merasa cemburu dan lari keluar menangis dibawah pohon.. dan saking cemburunya membuat pohon tempatnya menangis ikut layu.
Kalau dilihat kisah2 di atas terlihat bahwa cemburu adalah manusiawi namun lebih berkonotasi negative, lantas yang diperbolehkan atau cemburu yang baik/positive yang bagimana mah..? curhat dong mah ... J
Mamah Dedeh mengatakan bahwa cemburu yang baik contohnya adalah cemburu karena ilmu /ibadah kita kurang dibanding orang lain sehingga timbul keinginan untuk belajar agar bisa seperti orang lain itu. Artinya kita boleh cemburu atau tidak nyaman karena kekurangan ilmu/Ibadah (bukan harta).
Untuk mengatasi agar rasa cemburu kita tidak menjadi penyakit hati mamah memberikan tips dengan mencontohkan suatu peristiwa yg paling sering di curhatkan oleh ibu2 yaitu mengenai perselingkuhan…mamah bilang kalau suami melakukan selingkuh biasanya istri melakukan hal yang justru memperparah keadaan seperti melabrak selingkuhan suami atau meminta cerai padahal itu bukan jalan keluar yg baik.. yang lebih baik adalah kembali kepada Allah (melakukan ibadah/doa) dan melakukan introspeksi diri dengan bertanya kepada diri knapa suami selingkuh ? mungkin sang istri kurang memberikan service yg baik kpd suami sehingga suami mencari service di tempat lain yang dirasakan lebih baik? Begtu juga sebaliknya para suami yang istrinya melakukan perselingkuhan.. memang benar juga daripada menyalahkan orang lain lebih baik kita memperbaiki diri kita sendiri bukan ?
Jadi kesimpulan yang saya dapat dari tausyiah mamah Dedeh ini adalah bahwa sah sah saja kalau kita dilanda cemburu terhdp seseorang atau suatu hal asal kita segera lihat apakah cemburu kita ini negative atau positive, kalau negative ya segeralah kita ingat Allah dengan berdoa agar segera hilang rasa cemburu itu dan kita instropeksi diri mengapa hal yang membuat kita cemburu itu terjadi. Nah kalau cemburunya positive dalam hal kurang ilmu/ibadah ya lanjutkan saja dengan cara menambah ilmu/ibadah agar kita bisa sebaik atau lebih baik dari yang kita cemburui.. so cemburu tidak perlu menguras hati kita kan ..?